Selasa, 09 Mei 2017

KETUA FOKKERMAPI DPD 1 WILAYAH SUMATERA PERIODE 2017-2019

SELAMAT DAN SUKSES ATAS TERPILIHNYA KETUA fokkermapi (Forum Komunikasi Dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Indonesia) dpd 1 wilayah sumatera periode 2017-2019


Selamat dan Sukses,
Ucapan Selamat, atas terpilihnya Ketua fokkermapi DPD 1 wilayah Sumatra. Semoga dengan terpilihnya Ade Irawan dari UMRAH ( Universitas Maritim Raja Ali Haji ) Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau-(Ketua FOKKERMAPI DPD 1 Wilayah Sumatera) yang baru ini dapat mengemban amanahnya dan semakin meningkatkan kinerja serta peran orgnisasi Forum Komunikasi Dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Indonesia khususnya wilayah Sumatera.



Besar harapan agar FOKKERMAPI  dapat menjadi FORUM yang Profesional, Mandiri, dikenal oleh Masyarakat dan dapat memberikan peran / solusi yang positif, serta dapat membangun dan membentuk mahasiswa-mahasiswi yang profesional, sukses, dan mengharumkan Nama Besar FOKKERMAPI.Terus Berkarya, Sukseskan Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, dan membangun kreatifitas Calon-calon Generasi Masa depan.
Foto Bersama Delegasi FOKKERMAPI Se-Sumatera

Senin, 27 Februari 2017

8 tips hafal 30 juz Al-Qur’an dengan cepat

8 tips hafal 30 juz Al-Qur’an dengan cepat



Tips Menghafal Quran

Berikut  delapan hal yang insyaa Allah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-

1. Menghafal tidak harus hafal

Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang.
Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun.
Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. Bukan untuk diburu-buru, bukan untuk ditunda-tunda

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.
Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho.
Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah, hehe. Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan?
So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’.

3. Menghafal bukan untuk khatam, tapi untuk setia bersama Qur’an

Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan?
Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam).
Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Al-Qur’an.

4. Senang dirindukan ayat

Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya.
Bisa jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.

5. Menghafal sesuap-sesuap

Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang.
Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak.
Menghafal-pun demikian. Jika “‘amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “‘amma” diulang-ulang.
Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “‘anin nabail ‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. Fokus pada perbedaan, baikan persamaan

“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini,1 saja! Maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman.
Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. Mengutamakan durasi

Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.
Serahkan satu jam kita pada Allah.. Syukur-syukur bisa lebih dari satu jam.
Satu jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran, harus bisa dong ah…

8. Pastikan ayatnya bertajwid

Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya).
Jangan dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

Catatan penting:

Setiap point dari 1 – 8 saling terkait.
Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi. Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.
Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas. Pro-kontra hal yang wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan.
Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama-lama berkutat dalam mencari metode menghafal yang cocok dan pas. Dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yang marketable.
Percayalah, satu metode itu untuk satu orang. Si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y.
Yakini saja sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.
Satu lagi seringkali teman kita menakut-nakuti, “Jangan ngafal. Awas lho, kalo lupa dosa besar”. Hey, yang dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA.
Imam masjidil Haram pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar?
Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Aamiin.
Selamat menghafal.

Rabu, 15 Februari 2017

Olshop Z'wir_Mushaf Grand Maqamat

Mushaf Grand Maqamat
Pesan Sekarang : Telepon / Whatsapp : 081276724799


Memudahkan belajar membaca, memahami, dan melantunkan Al-Qur'an dengan tartil semerdu Qori-Qori'an Indonesia berstandar Internasional.

Feature & Benefit:

  • Tanda Waqaf & Ibtida : Memudahkan kapan berhenti dan memulai kembali bacaan
  • Ta'lim Maqamat : sentuh warna apa saja yang Anda inginkan, maka secara otomatis pen akan membaca maqamat sesuai keinginan
  • Ta'lim Jama Qira'ah Sab'ah : Belajar Qira'ah Sab'ah langsung dari ahlinya Dr.K.H. Ahsin Sakho Muhammad, MA.
  • Penjelasan Ilmu Tajwid : Menjelaskan cara baca dan hukum tajwid dengan detail sesuai standar Departemen Agama

Pengisi Suara:

  • Syaikh Mahmmud Khalil Al-Husari : Sebagai tutor pribadi dalam melantunkan Qur'an dengan cara murrotal
  • Syaikh Misyari Rasyid & Terjemahan : Memudahkan menghafal dan memahami arti serta kandungan setiap ayat
  • Dra. Hj. Maria Ulfa, MA. : Qori'ah internasional, dosen Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta


Olshop Z'wir_Al Quran Talking Pen Mushaf For Woman

Al Quran Talking Pen Mushaf For Woman
Pesan Sekarang : Telepon / Whatsapp : 081276724799


Al Quran Digital Talking Pen Mushaf Al-Qolam For Woman merupakan produk terbaru dari Al-Qolam, yang di keluarkan khusus dengan fitur fitur wanita.
Seperti produk produk Al Qolam terdahulu Al Quran Mushaf Al-Qolam For Women ini dilengkapi dengan Talking Pen dengan Teknologi tinggi, Talking Pen ini dapat digunakan membantu pembaca belajar Al Quran lebih mudah.

Paket Mushaf Wanita :
1. Al Quran For Woman
2. Iqra
3. Talking Pen
4. Charger
5. Earphone
6. Kartu Garansi
7. Buku Panduan
FITUR PRODUK
1. Murottal 30 Juz
2. Maqamat Juz 1 dan Juz 30
3. Contoh Bacaan Ilmu Tajwid
4. Penjelasan Ilmu Tajwid
5. Rekam Suara
6. Terjemah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
7. Inspiring Words
8. The Beautiful Mind
9. Success Tips
10. Rewards & Punishment
11. Asmaul Husna






Olshop Z'wir_Hafiz Hafizah Talking Doll Bilingual ( Versi Baru )

Hafiz Hafizah Talking Doll Bilingual ( Versi Baru )
Pesan Sekarang : Telepon / Whatsapp : 081276724799


New Hafiz dan hafizah talking doll Bilingual memberikan berbagai fitur dan konten tambahan sebagai media edukasi dan bermain anak-anak. dengan adanya fitur bilingual ini menjadikan Hafoz Hafizah Talking Doll ini bisa digunakan oleh siapapun dari negara manapun.



New Hafiz Talking Doll Bilingual
BONEKA HAFIZ DOLL
• Desain Boneka yang lebih elegant dan hangat dengan keluarga Indonesia
• Bilingual Indonesia – Inggris
• 114 surah speech recognition
• Mp3 player
• Upgrade content via USB ke komputer
• Lampu LED yang bosa memancar beraneka warna
• USB mass storage
Games / Permainan
• Permainan Kuis tanya jawab
• Berinteraksi dengan manusia, 15 kata sensor suara
• Berinteraksi dengan sesama boneka hafiz atau hafizah
• Berinteraksi dengan sesama boneka hafiz atau hafiz
• Berinteraksi dengan sesama boneka hafizah atau hafizah
• Terintegrasi dengan aplikasi Hafiz Dan Hafizah di Android dan IOS anda ( Bisa di download di playstore )
Konten Islami
• Asmaul Husna
• Do’a – Do’a
• Murottal 30 juz
• Cerita / Kisah – Kisah
• Alphabet Story
• Animals ( Cerita Binatang )
• Cerita Nabi ( Materi untuk anak anak, Materi Untuk Dewasa )
• Fuc Fact ( Peristiwa nyata yang diulas dalam Al-Quran )
• Kisah sifat keteladanan nabi muhammad SAW
• Vocabulary | Arabic – English – Indonesia



Hafiz dan Hafizah adalah produk edukasi terbaru dari Al-Qolam yang menggunakan teknologi tinggi. yang dapat di hubungkan dengan boneka melalui bluetooth, icon anak soleh ini bisa mengajarkan banyak hal positif kepada anak-anak dengan cara menyenangkan dan tidak membosankan, belajar agama dan menghafal Al-Qur’an ,ada banyak lagi edukasi-edukasi seperti :
1.Alphabet Story
2. Animals story
3. Cerita Nabi
4. Fun Fact
5. Kisah Teladan Nabi Muhammad
6. Vocab Arabic-Indonesia
7. Games
8. Asmaul Husna
9. Doa-Doa Harian
10. Murattal 30 Juz
11. Lagu-Lagu Al-Qolam
Catatan :
* Aplikasi ini hanya bisa digunakan menggunakan produk boneka Hafiz Hafizah Talking Doll dari Al-Qolam, Aplikasi ini tidak akan berfungsi tanpa koneksi bluetooth ke Boneka Hafiz atau Hafizah Talking Doll.
Informasi Boneka dapat di lihat di website kami www.alqolam.com
Bagi yang sebelumnya telah mengkoneksikan bluetooth melalui settingan bluetooth di smartphone pastikan untuk unpair / remove / hapus terlebih dahulu.
Tutorial Koneksi Bluetooth ke Boneka Hafiz Talking Doll
1. Pastikan Pairing Device antara Smartphone dengan Boneka melalui Aplikasinya. Bluetooth tidak akan berfungsi jika pairing device melalui settingan Bluetooth smartphone
2. Nyalakan Bluetooth boneka Hafiz / Hafizah Talking Doll terlebih dahulu selanjutnya nyalakan Bluetooth Smartphone.
3. Buka Aplikasi Hafiz Hafizah, dan Hold ( Tahan ) tombol menu di smartphone lebih kurang
3 detik
4. Selanjutnya akan keluar Pilihan Searching Device di bawah aplikasi.
5. Pilih Searching Device dan Pairing Bluetooth antara Smartphone dengan Boneka
6. Selanjutnya Aplikasi akan terhubung dengan Boneka dan dapat di gunakan.
Untuk tutorial videonya dapat dilihat di youtube ” Cara Koneksi Bluetooth Aplikasi Hafiz Hafizah Talking Doll”


Olshop Z'wir_Hafiz Hafizah Talking Doll ( Versi Lama )



Hafiz Hafizah Talking Doll ( Versi Lama )
Pesan Sekarang : Telepon / Whatsapp 081276724799

Hafiz Hafizah Talking Doll adalah produk edukasi terbaru dari Al-Qolam yang menggunakan teknologi tinggi. Yang dapat di hubungkan dengan aplikasi Hafiz-Hafizah di Android yang bisa di download di Google Play, Icon anak soleh ini bisa mengajarkan banyak hal positif kepada anak-anak dengan cara menyenangkan dan tidak membosankan.


Boneka Hafiz Hafizah Talking Doll
• Desain Boneka yang menarik
• Mp3 player
• Merekam Suara via USB ke komputer
• Upgrade content via USB ke komputer
• Lampu LED yang bosa memancar beraneka warna
• USB mass storage
• Tahan banting dari ketinggian 3 meter
Games / Permainan
• Permainan Kuis tanya jawab
• Berinteraksi dengan manusia, 15 kata sensor suara
• Berinteraksi dengan sesama boneka hafiz atau hafizah
• Terintegrasi dengan aplikasi Hafiz Dan Hafizah di Android anda ( Bisa di download di playstore )
Konten Islami
• Asmaul Husna
• Do’a – Do’a
• Murottal 30 juz
Cerita / Kisah – Kisah
• Alphabet Story
• Animals ( Cerita Binatang )
• Cerita Nabi ( Materi untuk anak anak, Materi Untuk Dewasa )
• Fuc Fact ( Peristiwa nyata yang diulas dalam Al-Quran )
• Kisah sifat keteladanan nabi muhammad SAW
• Vocabulary | Arabic – English – Indonesia








Senin, 26 Desember 2016

ANALISA CIVIL SOCIETY DI INDONESIA

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE



KELOMPOK 4

ANALISA CIVIL SOCIETY DI INDONESIA
( Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Negara dan Masyarakat Sipil )
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHuqKDvjV-aRPQoTgQ-kbmNC1sfdTWHgWNfYNFiIovZtFR4439NrOGtKU6ux7D0NhFCJA92MLbm1YxgeF5ZS8AbagjzJ0bJlwNDQIgnXPJB7l26ZSNK1CLgivhgs33OUeiHf41rtvCCY4/s760/logouniversitas.gif
Disusun Oleh :
                Azwirullah                     : 130565201008
                Helia Putri Nurhayati  : 130565201106
                Iid Trianis                      : 130565201156
                Mohd Syahreza             : 140565201176

Dosen :
Kustiawan, M. Pol.,Sc

PROGRAM STUDY ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
SEMESTER VII
TAHUN 2016
  



Kata Pengantar
Assalaamu’alaikum wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tidak lupa solawat beriring salam kita kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Negara dan Masyarakat Sipil.
Makalah dengan judul “ANALISA CIVIL SOCIETY DI INDONESIA” ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Negara dan Masyarakat Sipil yang diberikan oleh Bapak Kustiawan, M. Pol.,Sc.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Kustiawan, M. Pol.,Sc selaku dosen Negara dan Masyarakat Sipil, terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan yang telah membaca makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati Kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.

                                                                                 Wassalaamu’alaikum wr. wb.
                                                               Tanjungpinang, 21 November  2016



                                                                                 Tim Penyusun


Daftar Isi

Kata Pengantar ……………….……………………………………………………..i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………ii
BAB I  PENDAHULUAN
         A. Latar Belakang ……………..…………………………………………….1
         B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
         A. Pola Hubungan Civil Society, Pemerintah (Negara), dan Sektor
               Swasta (Usahawan) ………………………………………………………3
         B. Konsep Civil Society Di Indonesia……...……………………………… ..5
         C. Paradigma dan Praktik Civil Society/ Masyarakat Madani di
               Indonesia …………………………………..……………………………...6
         D. Gerakan Sosial Masyarakat Madani (Civil Society)
               Di Indonesia ……………………………………..  ………………………9
BAB III PENUTUP
         A. Kesimpulan ………………………………………………………………11
         B. Saran ……………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka …………………………………………….………………………iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.
Berbagai macam konsep oleh para ahli dari zamannya mengenai civil society, juga membuat semakin berkembangnya sudut pandang baru terhadap civil society oleh berbagai macam individu. Namun, yang paling berpengaruh dalam menginspirasi gerakan pro-demokrasi adalah mazhab Gramscian dan Tocquevillian di Eropa Timur dan Eropa Tengah pada dasawarsa 80-an.  Alexis de Tocqueville (1805-1859), seorang ahli politik dari Perancis yang memandang bahwa masyarakat sipil lah (civil society) yang menyebabkan kuatnya demokrasi. Menurut Tocqueville, civil society adalah salah satu sumber (selain kekuatan politik) kekuatan utama demokrasi Amerika menjadi kuat dengan rakyat yang bercirikan plural, mandiri dan kedewasaan berpolitik[1]. Pada dasarnya civil society adalah suatu kelompok masyarakat yang bersifat otonom atau independen, entitas yang mampu memajukan diri sendiri namun, memiliki kekuatan untuk mengintervensi kemapanan negara, agar negara itu sendiri berkembang dalam pengalaman rakyatnya. Sebagaimana ciri dari negara demokrasi yang dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Di Indonesia sendiri pada saat ini masyarakat sipil menjadi suatu pembicaraan yang belum pernah selesai oleh para kaum intelektual, tidak hanya perdebatan mengenai kekuatannya tetapi juga mengenai eksistensinya. Menurut Eissenstadt dalam Lipset sebagaimana dikutip oleh Afan Gaffar (2000: 180), masyarakat yang independen memiliki beberapa komponen yang meliputi: Otonomi, akses masyarakat terhadap lembaga negara, arena publik yang bersifat mandiri, dan terbuka. Sebagian besar masyarakat golongan menengah dan bawah belum menunjukkan hal yang demikian disebutkan di atas, dikarenakan pengetahuan politik yang awam dan cenderung apatis terhadap pemerintah, sehingga golongan masyarakat seperti buruh, tani, feminis hingga mahasiswa pun belum memiliki kekuatan untuk mengintervensi negara Indonesia yang masih melekat budaya patriarki nya saat ini.
Selain itu, dengan paduan konsep Tocqueville, Hannah Arendt dan Jurgen Habermas tentang ruang publik (Public Sphere), Dawam Rahardjo berpendapat bahwa dengan adanya ruang publik lah warga atau masyarakat dapat melakukan kegiatan secara merdeka. Bentuk dari ruang publik itu sendiri dapat muncul melalui adanya lembaga-lembaga sosial yang bersifat sukarela (volunteers), media massa, sekolah, partai politik sampai pada lembaga yang dibentuk oleh negara tetapi berfungsi sebagai lembaga pelayanan masyarakat.

B.     Rumusan Masalah.
1.      Bagaimana Pola Hubungan Civil Society, Pemerintah (Negara), dan Sektor Swasta (Usahawan) ?
2.      Seperti Apa Konsep Civil Society Di Indonesia ?
3.      Bagaimana Paradigma dan Praktik Civil Society/ Masyarakat Madani di Indonesia ?
4.      Apa Gerakan Sosial Masyarakat Madani (Civil Society) Di Indonesia?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pola Hubungan Civil Society, Pemerintah (Negara) , dan Sektor Swasta (Usahawan).
Pada era kontemporer, paradigma mengenai negara tidak lagi menggunakan state center di mana pemerintah lah yang mendominasi dalam melaksanakan segala sesuatu di dalam membangun negara. Paradigma lama tersebut memandang bahwa masyarakat adalah sebuah objek dan pemerintah lah yang ahli dalam mengatur negara. Namun, menurut Mansour Fakih (2001 : 52) saat ini paradigma tersebut telah berubah menjadi paradigma interpretasi, masyarakat menjadi subjektif yang dilibatkan perannya untuk membangun negara demi kesejahteraannya.
Dalam tatanan pemerintahan yang demokratis, masyarakat sipil salah satunya memperoleh peran yang utama. Hal ini didasari prinsip dari demokrasi itu sendiri, yakni kedualatan yang berada di tangan rakyat. Masyarakat sipil dalam mewujudkan cita-citanya harus mempunyai dasar semangat, wawasan, akal sehat dan rela berkorban. Dasar-dasar tersebutlah yang kemudian mewujudkan asosiasi-asosiasi dalam bentuk lembaga-lembaga sosial yang bersifat suka rela demi mencapai kebebasan penderitaannya.
Pemerintah merupakan representatif negara, yang memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan selama masa jabatannya yang tertentu dalam negara demokrasi. Pemerintah Indonesia dapat dikatakan memiliki stereotip yang buruk bagi mayoritas masyarakat dikarenakan ketidakpeduliannya hingga arogansinya orang-orang berbaju dinas yang bekerja dalam suatu instansi, hal itu disebabkan sisa-sisa kebudayaan pada pemerintahan orde baru yang memiliki kedudukan paling tinggi dari dua komponen masyarakat dan sektor swasta. Sehingga untuk saat ini pemerintah harus bekerja keras dengan bentuk yang nyata dan cepat tanggap terhadap keluhan masyarakatnya.
Selain itu, peran sektor swasta tidak kalah penting dalam mewujudkan kesejahteraan. Sektor swasta lebih ditekankan pada aspek ekonomi dalam sebuah negara yang kemudian dinikmati oleh masyarakat. Sebagai suatu komponen yang berurusan dengan uang, maka tak dapat dihindari jika suatu ketika kedudukannya berada di atas demi kepentingannya sebagai kapitalis. Buruknya lagi adalah ketika negara dan sektor swasta bersekongkol atau istilah lainnya yakni kolusi, kedudukan mereka akan berada di atas secara sejajar sedangkan masyarakat berada di bawah dan semakin tidak berdaya.
Lantas, bagaimana untuk mewujudkan suatu kedudukan yang setara antara tiga komponen yang berpengaruh ini dalam mencapai tata pemerintahan yang baik? Menurut A. Ubaedillah dan kawan-kawan  (2008 : 201), agar suatu sistem dan tata cara mekanisme kepemerintahan berada dalam posisi seimbang, selaras, dan kohesif, dan kongruen di mana peran rakyat sangat menentukan dapat terjadi adalah dengan menempatkan komponen moral paling atas, sehingga moralitas dijadikan sebagai landasan dari tiga komponen masyarakat/rakyat, negara, dan sektor swasta dalam melakukan tindakan. Lanjutnya disebutkan, bahwa moral merupakan operasionalisasi dari sikap dan pribadi seseorang yang beragama. Dengan melaksanakan ajaran agama yang melekat pada pribadi-pribadi dalam ketiga komponen tersebut, maka moral masing-masing pelaku akan berperan besar dalam menciptakan tata kepemerintahan yang baik. (2008 :202).

B. Konsep Civil Society di Indonesia
Masyarakat sipil di Indonesia memilki banyak kesamaan istilah namun, dengan memiliki karakter dan peran yang berbeda antara satu dari yang lain. Dalam buku Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani (2008:193), untuk pertama kalinya istilah ‘masyarakat madani’ dimunculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan wakil perdana Menteri Malaysia. Menurutnya, masyakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat.
Inisiatif dari individu dan masyarakat dapat dalam bentuk pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang, dan bukan nafsu atau keinginan individu. Memang pada dasarnya jika didasarkan oleh hawa nafsu atau keinginan individu manusia cenderung mengabaikan akalnya, sehingga hal ini memicu terjadinya kekacauan dalam mencapainya. Selanjutnya menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani memiliki ciri yang khas yakni ; Kemajemukan budaya (multicultural), hubungan timbal balik (reprocity), dan sikap saling memahami dan menghargai.
Diambil dari gagasan oleh Anwar Ibrahim tersebut, Dawam Rahardjo mendefinisikan masyarakat madani sebagai proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama. Menurutnya, dalam masyarakat madani, warga negara bekerja sama membangun ikatan sosial, jaringan produktif, dan solidaritas kemanusiaan yang bersifat non-negara. Artinya, masyarakat madani merupakan lembaga atau kelompok yang bukan berada pada tuntutan pemerintah, melainkan suatu elemen yang mandiri atau independen dengan dasar solidaritas, dan kesamaan visi yang mampu memperkuat ikatan sosial di antaranya.
Sejalan dengan ide-ide di atas, menurut cendikiawan Nurcholis Madjid (2008:194), makna masyarakat madani berasal dari kata civility, yang mengandung makna toleransi, kesediaan pribadi-pribadi untuk menerima pelbagai macam pandangan politik dan tingkah laku sosial.
Dapat ditulis garis besarnya, bahwa civil society atau masyarakat madani merupakan suatu ruang ikatan antar warga negara, yang mandiri atau independen dengan landasan wawasan, semangat, intelektual ditambah visi dan misinya demi memperkuat solidaritas sebagai subjek yang intervensi kemapanan negara.

C. Paradigma dan Praktik Civil Society/ Masyarakat Madani di Indonesia.
Indonesia masih memiliki budaya sipil atau civic culture yang kuat. Organisasi tersebut yang berkembang pesat merupakan organisasi sosial dengan basis .keagamaan. Pada masa sebelum kemerdekaan, organisasi ini berperan dalam perjuangan penegakan HAM dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial, seperti Sarekat Islam (SI), Nadlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah yang telah menunjukkan kiprahnya sebagai suatu komponen civil society yang penting pada masanya.
Ada tiga pandangan atau paradigma mengenai terwujudnya masyarakat madani (civil society) di Indonesia;
Pertama, paradigma integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak akan mampu berjalan dalam suatu kehidupan masyarakat jika masyarakat itu sendiri belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. Tanpa kesadaran tersebut, akibatnya praktik berdemokrasi ala Barat ini hanya akan melahirkan kekacauan yang meliputi sosial, ekonomi, dan politik.
Kedua, pandangan reformasi sistem politik demokrasi, yakni pandangan yang menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu bergantung pada pembangunan ekonomi. Dalam hal ini, pembangunan institusi-institusi politik yang demokratis lebih diutamakan oleh negara dibanding pembangunan ekonomi. Namun pada kenyataannya, model ini tidak menjamin demokrasi berjalan lancar, dikarenakan kegagalan demokrasi di banyak negara disebabkan tingkat kemiskinan warga negaranya.
Ketiga, Paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama pembangunan demokrasi. Pandangan ini merupakan paradigma alternatif dari yang telah disebutkan sebelumnya, yang lebih menekankan proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan menengah. Secara teoretis, upaya pendidikan dan penyadaran politik kelas menengah dapat dianggap sebagai bagian dari proses penyadaran ideologis warga negara seperti yang disinggung oeh Gramsci (1891-1937).
Melalui pendidikan politik, diharpkan pula lahirnya suatu tatanan masyrakat yang mandiri secara ekonomi dan politik. Kemandirian mereka pada akhirnya akan melahirkan masyarakat madani (civil society) yang mampu melakukan kontrol terhadap hegemoni negara.
Menurut Rahardjo (2008:206), tentang masyarakat madani di Indonesia, masih merupakan lembaga-lembaga yang dihasilkan oleh sistem politik represif. Ciri kritisnya lebih menonjol daripada konstruktifnya. Mereka, menurutnya, lebih banyak menuntut daripada memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah, lebih banyak melakukan protes daripada mengajukan solusi.
Sependapat dengan Rahardjo, menurut AS. Hikam karakter masyarakat madani di Indonesia masih sangat bergantung kepada negara sehingga selalu berada pada posisi subordinat, khususnya bagi mereka yang berada pada strata sosial bawah.  Lanjutnya, menurut Hikam, dalam konteks pengembangan demokrasi dalam kenyataan ini merupakan tantangan mendesak untuk memperlancar proses demokratisasi.
Dapat dikatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia belum mampu menjalankan demokrasi dengan baik, dikarenakan dengan keterbatasan wawasan bagi kelas menengah dan bawah ditambah minimnya kontribusi bagi kelas menengah atas, menjadikan bibit-bibit masyarakat madani tadi menjadi manja atau bisa dikatakan pasrah terhadap kebijakan pemerintah yang tidak memenuhi kebutuhan mereka.
Mahasiswa merupakan salah satu komponen strategis bangsa Indonesia dalam pengembangan demokrasi dan masyarakat madani. Perannya dalam menumbangkan rezim otoriter seharsunya ditindaklanjuti dengan keterlibatan mahasiswa dalam proses demokratisasi bangsa dan pengembangan masyarakat madani di Indonesia. Sebagai kelas menengah, mahasiswa mempunyai tanggung jawab dan tugas terhadap masa depan masyarakat madani, sikap dan tanggung jawab itu seharusnya dapat diwujudkan dengan pengembangan sikap-sikap demokratis, toleran, dan kritis, sikap maupun cara-cara mewujudkan hal tersebut tidak hanya pada saat menjalankan Kuliah Kerja Nyata saja, tetapi dalam prilaku sehari-hari.

D. Gerakan Sosial Masyarakat Madani (Civil Society) Di Indonesia.
            Iwan Gardono (2008:208), mendefinisikan gerakan sosial sebagai aksi organisasi atau kelompok masyarakat sipil dalam mendukung atau menentang perubahan sosial. Pada dasarnya perubahan sosial akan terus terjadi dengan sifat sosial manusia yang dinamis. Artinya perubahan sosial akan selalu ada cepat atau lambat, bergantung pada kesadaran yang segera ditindak yang dilakukan oleh suatu komponen atau individu. Ambil contoh sederhananya adalah buruh, buruh pada awalnya merupakan pekerja yang melaksanakan kewajibannya di bawah industri kapitalis. Dikarenakan kesadaran para buruh yang timbul, maka semangatnya untuk mencapai kemerdakaan dapat dilaksanakan walaupun tidak berakhir bahagia. Setidaknya, hal tersebutlah salah satu contoh kekuatan oleh masyarakat jika adanya solidaritas dan integritas demi kesejahteraannya.
Keberadaan masyarakat madani tidak terlepas dari peran gerakan sosial, gerakan sosial dapat dipadankan dengan perubahan sosial atau masyarakat sipil yang didasari oleh pembagian tiga ranah, yaitu negara (state), perusahaan atau pasar, dan masyarakat sipil. Berdasarkan pembagian ini, maka terdapat gerakan politik yang berada diranah negara dan gerakan ekonomi. Pembagian ini telah dibahas juga oleh Sidney Tarrow yang melihat political parties berkaitan dengan gerakan politik, yakni sebagai upaya perebutan dan penguasaan jabatan politik oleh partai politik melalui pemilu, gerakan ekonomi berkaitan dengan lobby dimana terdapat upaya melakukan perubahan kebijakan publik tanpa harus menduduki jabatan politik tersebut.
Berdasarkan pemetaan diatas, secara empiris ketigaya dapat saling bersinergi, pada ranah negara dapat menjadi beberapa gerakan politik yang dilakukan oleh parpol dalam pemilu yang mengusung masalah yang juga didukung oleh gerakan sosial. Sebagai contoh gerakan sosial oleh masyarakat sipil seperti mereka yang pro atau anti Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) mempunyai kaitan dengan kelompok atau parpol di ranah politik maupun kelompok bisnis pada sisi yang lain.
Sebagai contoh Gerakan massa 411 yang baru- baru ini terjadi menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diproses hukum karena diduga melakukan Penistaan Agama, selanjutnya di sampaikan langsung oleh Habib Rizieq selaku perwakilan dari GNPF MUI, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh umat islam, dan hasil dari pertemuan itu salah satunya adalah di sepakatinya keputusan Aksi Damai bela islam yang di rencakan akan di laksanakan pada hari Jum’at tanggal 2 Desember, keputusan ini di lakukan karena Ahok yang sudah menjadi tersangka namun tidak di tahan.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Dapat kita pahami bahwa makna dari civil society itu adalah suatu  masyarakat yang begitu partisipasi atas system demokrasi dan menjunjung tinggi hak asasi orang lain. Hal tersebut sesuatu yang baik, yang apabila suatu parlemen (pemerintahan) belum bisa, bahkan tidak bias menegakan system demokrasi dan  hak asai manusia.. Di sinilah kemudian civil society menjadi alternatif pemecahan dengan pemberdayaan dan pnguatan daya kontrol masyarakat terhadap kebijakan – kebijakan pemerintah yang pada akhirnya terwujud kekuatan masyarakat sipil yang mampu merealisasikan konsep hidup yang demokrasi dan menghargai hak asaai manusia.      Terjaminnya mutu perekonomian, lengkapnya fasilitas dunia pendidikan, terbukanya masyarakat dalam memberikan suatu kritikan terhadap pemerintah dan bertaqwa kepada Sang  Kholiq, merupakan faktor – faktor yang dapat membangun masyarakat madani di Indonesia.
B.     Saran.
Wujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui peningkatan kualiatas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta menerapkan budaya zakat, infak, dan sedekah. Insya Allah dengan menjalankan syariat Islam dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan.





Daftar Pustaka
Ubaedillah A. 2008, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani
Mansour Fakih. 2002, Runtuhnya Teori Pembangunan Globalisasi
Afan Gaffar. 1999, Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta